Kamis, 13 November 2014

Kesalahan Fresh Graduate saat Wawancara Kerja

Jangan lakukan hal ini ketika Wawancara..


Ketika menjalani sesuatu untuk pertama kali, wajar bila Anda melakukan kesalahan. Termasuk juga ketika pertama kali menghadapi wawancara kerja, ada kemungkinan Anda akan melakukan kesalahan-kesalahan kecil ketika minim persiapan. Meski baru pertama, Anda masih dapat berusaha untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Apa saja kesalahan-kesalahan dalam wawancara kerja yang biasa dilakukan fresh graduates? Mari simak lansiran dan tips dari Rudi Widiyanto, M.Psi., Psikolog berikut ini!

1. Tak Punya Kegiatan Setelah Tamat Kuliah
Pewawancara sering melontarkan pertanyaan mengenai kesibukan pelamar setelah lulus. Sebagian besar pelamar memberikan jawaban normatif semacam ‘sedang mencari kerja’ atau ‘membantu orang tua’. Jawaban seperti ini tidak akan memberikan nilai lebih di mata pewawancara. Anda harus memiliki aktivitas setelah lulus yang dapat diceritakan kepada pewawancara. “Tidak harus kegiatan bekerja, Anda bisa ikut kursus, parttime blogger, atau menjadi relawan,” saran Rudi.

2. Menggunakan Kata ‘Kami’
Ketika ditanya pengalaman bekerjasama dalam tim, sebagian besar pelamar bersikap rendah hati dengan menyebut ‘kami’. Padahal, pewawancara mengharapkan pelamar bercerita mengenai kontribusi dirinya dalam tim, misal dengan menjawab ‘dalam tim, saya melakukan…’.

3. Menjawab ‘Tidak Tahu’, ‘Tidak Ingat’
Jangan hentikan jawaban Anda sebatas kata ‘tidak tahu’, ‘tidak ingat’, atau sejenisnya. Pewawancara biasanya ingin memancing Anda lebih untuk mengetahui pendapat Anda. Bila memang Anda tidak tahu, ceritakanlah alternatif lain yang berhubungan dengan pertanyaan, misal ‘saya tidak membaca buku A, tapi saya pernah membaca buku B, isinya …’.

4. Perhatikan Cara Menjawab
Terlalu banyak bergumam ‘hmm’ untuk mengulur waktu berpikir akan mengurangi nilai Anda di mata pewawancara. Sampaikan jawaban dengan jelas dan runtut. Perhatikan juga sikap-sikap nonverbal yang tidak baik misalnya duduk membungkuk atau enggan menatap pewawancara.

5. Kenali Perusahaan
Kenali perusahaan sebelum Anda duduk di depan pewawancara. Carilah informasi melalui berbagai sumber, termasuk website perusahaan. Pahami sejarah perusahaan, visi dan misi, serta produk dan layanan yang dihasilkan perusahaan. “Kalau value perusahaan tidak sesuai dengan value Anda, ya jangan melamar,” ujar Rudi. Misalnya, bila Anda beranggapan bahwa rokok itu berbahaya, tentu Anda tidak akan melamar ke perusahaan rokok.

6. Tidak Tahu Alasan Menginginkan Pekerjaan
Kurang menunjukkan antusiasme sedikit banyak akan membuat Anda kehilangan kesempatan bekerja di perusahaan yang Anda lamar. Anda harus menunjukkan peran dan daya tarik perusahaan bagi Anda. Ketika diminta menceritakan diri Anda, gunakan kesempatan tersebut untuk menceritakan latar belakang Anda yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda incar.

Whenever you are asked if you can do a job, tell ‘em, ‘Certainly I can!’ Then get busy and find out how to do it.” –Theodore Roosevelt
Selagi masih ada waktu, persiapkan diri Anda untuk menghadapi wawancara kerja sebaik mungkin dan minim kesalahan. Dan yang terpenting adalah tetap jadilah diri Anda sendiri. Selamat berjuang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar